Bella Hadid salah satu selebriti yang memberikan dukungan untuk Palestina.
Tdak peduli berapa banyak sponsor merek atau teman yang hilang, atau berapa banyak iklan New York Times satu halaman penuh yang menjadi targetnya, dia tidak akan berhenti mendukung negara, tempat ayahnya, Mohamed Hadid, dilahirkan.
Bella adid mengatakan pembelaannya yang blak-blakan untuk Palestina telah mengorbankan peluang kariernya dan bahkan hubungan.
“Saya memiliki begitu banyak perusahaan yang berhenti bekerja dengan saya,” katanya, dalam wawancara podcast dengan Rep.
“Aku punya teman yang benar-benar menjatuhkanku.” Meskipun dia menggambarkan perasaan kecemasan tentang mengatakan atau melakukan hal yang benar, Hadid mengatakan dia yakin dia memiliki semua pengalaman dan pengetahuan pribadi yang dia butuhkan untuk mempertahankan keyakinannya.
“Saya cukup mengenal keluarga saya, saya cukup tahu sejarah saya sendiri.
Dan itu sudah cukup, ”katanya, seperti dilansir dari laman Teen Vogue.
Model itu tidak menghentikan pembelaannya karena ketegangan antara pasukan Israel dan militan Palestina terus memanas.
“Setiap hari saya berharap saya bisa kembali ke masa, ketika saya masih kecil, sehingga saya bisa mulai berjuang untuk Palestina lebih cepat.
Untuk keluarga saya, untuk orang tua saya, sejarah kami dan untuk orang-orang Palestina yang masih hidup, sekarang, melalui pendudukan yang berbahaya, melelahkan, dan menyakitkan ini,” tulisnya dalam posting Instagram bulan Juni.
Setelah menghadiri pawai pro-Palestina di New York City, Amerika Serikat, pada tahun 2021 dan memposting tentang pawai di Instagram, Hadid dicerca oleh akun Twitter resmi Israel, yang menyebutnya sebagai penganjur untuk membuang orang Yahudi ke laut.
Dia, bersama saudara perempuannya Gigi Hadid dan penyanyi Dua Lipa, juga menjadi sasaran iklan satu halaman penuh di The New York Times (via The Cut) yang menyebut advokasi pro-Palestina mereka mirip dengan “anti-Semitisme.” Bella Hadid mengatakan ketika berbicara tentang Palestina, dia dicap bahwa itu tidak mencerminkan dirinya.
“Tetapi saya dapat berbicara tentang hal yang sama yang terjadi di sana, terjadi di tempat lain di dunia, dan itu terhormat.
Jadi, apa bedanya?” katanya.