Gempa dengan magnitudo 5,0 mengguncang Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Minggu, 28 Agustus 2022, pukul 11.58 WIB.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0 Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,07° Lintang Utara dan 125,48° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 kilometer arah utara Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada kedalaman 163 kilometer.
Plt.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa di wilayah Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, itu adalah gempa tektonik.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina (intra-slab earthquake),” lanjutnya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, dengan skala intensitas II MMI.
Pada skala itu, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Selain itu, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 12.12 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia juga meminta warga menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.